chemistry 2010

Selasa, 09 Oktober 2012

SENYAWA FLAVONOID PADA BELIMBING WULUH

Kandungan Kimia Tanaman Herbal Belimbing Wuluh

       Tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) mempunyai kandungan senyawa aktif baik pada batang, buah dan daun yang berpotensi sebagai antibakteri
- Pada batang mengandung senyawa saponin ,
-pada buah mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid dan
-daun mengandung senyawa aktif tannin, flavonoid, terpenoid. Senyawa-senyawa tersebut yang diduga sebagai senyawa antibakteri.,Daun belimbing wuluh juga mengandung senyawa peroksida yang dapat berpengaruh terhadap antipiretik, peroksida merupakan senyawa pengoksidasi dan kerjanya tergantung pada kemampuan pelepasan oksigen aktif dan reaksi ini mampu membunuh banyak mikroorganisme.
          Pengujian secara in vitro pada bakteri Escherichia coli (E. coli), Staphylococcus aureus (S. aureus), Micrococcus luteus (M. luteus) dan Pseudomonas fluorescens (P. fluorescens) menunjukkan potensi yang aktif sebagai antibakteri. Adanya potensi antibakteri yang terdapat dalam tanaman belimbing wuluh, menjadikan peluang untuk dikembangkan penelitian-penelitian lebih lanjut sebagai obat diare atau pengawet alami pengganti formalin.
 Banyak hasil penelitian yang menyebutkan potensi suatu tanaman dalam mengobati penyakit tertentu ataupun sebagai antibakteri. Pengembangan sebagai antibakteri dimanfaatkan sebagai bahan pengawet.
 Antibakteri adalah bahan pengawet yang berfungsi untuk menghambat kerusakan pangan akibat aktivitas mikroba. Penggunaan pengawet bertujuan untuk menjaga agar makanan tidak mudah rusak, tahan lama tidak merubah struktur atau tekstur makanan tersebut. Penggunaan pengawet sintesis yang cenderung membawa dampak negatif misalnya formalin menjadi masalah tersendiri.
Oleh karena itu, tanaman belimbing wuluh ini, dengan kandungan senyawa aktif yang terkandung didalamnya mempunyai potensi sebagai antibakteri untuk dikembangkan sebagai pengawet alami sehingga daun belimbing wuluh memiliki nilai ekonomis tinggi.

8 komentar:

  1. bagaimana aktifitas biologi senyawa aktif flavonoid yang berpotensi sebagai anti bakteri??
    balas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanaman belimbing wuluh, baik pada batang, buah dan daun, berdasarkan hasil pengujian secara in vitro pada bakteri Escherichia coli (E. coli), Staphylococcus aureus (S. aureus), Micrococcus luteus (M. luteus) dan Pseudomonas fluorescens (P. fluorescens) menunjukkan potensi yang aktif sebagai antibakteri. Senyawa aktif yang diduga yang terdapat pada tanaman belimbing wuluh yang bersifat sebagai antibakteri antara lain: senyawa-senyawa metabolit skunder tannin, flavonoid, alkaloid, tannin, terpenoid, saponin.
      Senyawa fenol dan turunannya (flavonoid) merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi membran sitoplasma. Pada konsentrasi rendah dapat merusak membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting yang menginaktifkan sistem enzim bakteri, sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu merusak membran sitoplasma dan mengendapkan protein sel (Volk dan Wheller, 1993).

      Hapus
  2. Flavonoid bekerja dengan cara merusak membran sitoplasma sehingga bakteri akan rusak dan mati. Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri menurut Naim (2004) berhubungan dengan kemampuan tanin dalam menginaktivasi adhesin sel mikroba (molekul yang menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada polipeptida dinding sel akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel, karena tanin merupakan senyawa fenol.

    BalasHapus
  3. Dapat di uji dengan: UJI EFEKTIFITAS SENYAWA AKTIF ANTI BAKTERI

    Pada uji efektifitas senyawa aktif antibakteri ini ekstrak yang digunakan adalah ekstrak etanol. diketahui bahwa ekstrak etanol mengandung senyawa aktif flavonoid dan triterpenoid. flavonoid dapat berefek antibakteri melalui kemampuan untuk membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan protein yang dapat larut
    serta dengan dinding sel bakteri. diketahui bahwa senyawa flavonoid dalam ekstrak etanol lebih dominan daripada triterpenoid. Flavonoid merupakan senyawa yang cenderung bersifat polar, kepolaran senyawa inilah yang mengakibatkan senyawa
    lebih mudah menembus dinding sel bakteri S. aureus karena struktur dinding sel bakteri ini berlapis tunggal dan tersusun atas peptidoglikan (protein dan gula)serta lipid dengan kadar rendah (1-4 %), sehingga ekstrak etanol lebih mudah menembus dinding sel bakteri ini. Dinding sel bakteri E. coli lebih sulit ditembus senyawa yang bersifat polar karena struktur dinding sel bakteri ini berlapis tiga yang tersusun atas peptidoglikan dan lipid dengan kadar yang tinggi (11-22 %), sehingga ekstrak etanol lebih sulit menembus dinding sel bakteri ini.

    BalasHapus
  4. Senyawa flavonoid merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi membran sitoplasma. Pada konsentrasi rendah dapat merusak membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting yang menginaktifkan sistem enzim bakteri, sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu merusak membran sitoplasma dan mengendapkan protein sel

    BalasHapus
  5. buat semua nya,, terima kasih atas komentar nya.

    BalasHapus
  6. bermafaat sekali ini,arigato...matur nuwun

    BalasHapus
  7. bermafaat sekali ini,arigato...matur nuwun

    BalasHapus